1 Hari 1000 Kata
Foto : Doc. pribadi
Bismillaah, hallo teman-teman
semoga ada yang berkunjung ke blog ini, biar berguna sapaan teman-teman ini, hehe.
Tulisan ini merupakan awal dari agenda ‘1 Hari 1000 Kata’ selama 30 hari tercatat
dari tanggal 14 Mei 2020, insyaAllaah nanti akan selesai pada tanggal 10 Juni
2020. Mohon doanya ya istiqomah. Tulisan ini berupa kisah sehari-hari, mulai
dari hal-hal yang ringan, sampai pada hal yang rada berat. Tujuan awalnya sih
buat menjaga dan melatih kemampuan menulis aja sih, sama berbagi kisah yang
pada momen ini kita terpaksa tidak bisa bertutur banyak secara langsung dengan
kawan, karena corona ini, jadi alasan banyak nganggur itu, membuat saya untuk semakin
menajamkan kemampuan menulis, lebih tepatnya berbagi kisah apa yang saya alami
setiap hari. Mungkin juga beberapa tulisan berisi gagasan saya tentang isu-isu sosial-budaya,
termasuk sejarah darinya kita akan belajar masa lalu untuk memproyeksi masa
depan 😊. Jadi random banget mungkin pada projek pertama
ini, prinsipnya saya ingin melatih diri dan berbagi apa yang ada dalam pikiran
saya. Semoga bermanfaat, hehe.
Kenapa 1 hari 1000 kata ?
sebanarnya saya ngikutin perintah Mas Darwis lulusan fakultas ekonomi UI, nama
asli dari mas Tere Liye, bukan mbak yaa :D. Beliau memberikan challenge
jika ingin memiliki kemamppuan menulis yang handal, ya istiqomahlah menulis sehari
1000 kata. Mmm apakah Diki menginginkan menjadi penulis yang handal ??? kalau
ditanya begitu, yaa siapa yang ndak mau yaa, hehe. Tapi insyAllaah yang menjadi
alasan kuat saya nulis supaya ada amal jariah yang saya panen kelak di hari
akhir. Saya ingat dawuh KH. Hamid Zarkasyi, jika saya tidak punya santri, maka saya
akan mangajar dunia dengan tulisan. Artinya, tulisan bisa memberikan distraksi,
atau pengaruh terhadap orang untuk berbuat baik sesuai dengan penulis inginkan.
Betapa banyak buku di dunia ini yang mengubah seseorang menjadi lebih baik,
hanya karena ketikan demi ketikan yang dibaca oleh penggemarnya, tidak hanya
orang, bahkan mampu mempengaruhi kelompok, sampai negara.
Saya pernah mendengar, jika
kalian ingin mengusai dunia, maka kalian harus menguasai wacana dari dunia itu.
Secara sederhana saya menangkap pesan bahwa “dengan tulisan saya bisa merubah
dunia”. Mmmm itu terlalu berat mungkin yaa hehe, tapiii… bukan tidak mungkin. Saya memiliki cita-cita membangun sejuta
sekolah-perguruan tinggi di berbagai wilayah di Indonesia, kita tidak akan
pernah maju jika ketimpangan pendidikan masih kentara terlihat dan dirasakan
oleh bangsa ini. Namun apalah daya, saya tidak terlahir dari keluarga sultan,
bangsawan, pejabat penjahat. Saya terlahir dari keluarga cukup, cukup makan dan
belajar, maka insyaAllaah kesehatan dan ilmu yang saya miliki dengan tulisan
ini, saya ingin mengajak siapapun mereka yang punya hati nurani, ayo bareng-bareng
bangun negeri ini dengan memajukan pendidikannya. Kalian yang nanti jika duduk
di ranah strategis, kembangkan pendidikan kita dengan kebijakan yang memajukan
pendidikan, mulai dari infrastruktur, sistem belajar, kesejehteraan guru, dan
kesehatan anak didik kita. Kalian yang bekerja di swasta, punya bisnis besar
bangun sekolah sebagai tanggung jawab moral kepada bangsa ini, yang belum mampu
iuran, kalau ngandalin pemerintah saja ndak jadi-jadi. Kalian yang hanya mampu
menyuarakan melalui demonstrasi, tulisan, gagasan, dan lainnya terus narasikan,
intinya kita tidak akan pernah menuju bangsa yang berdikari jika masih banyak
rakyat kita yang tidak sekolah karena biaya mahal, fasilitas dan infrastruktur
yang tidak memadai, kualitas pendidik yang kurang dan lain sebagainya.
Baik kita ringankan sejenak
tulisan dari paragraf ketiga diatas :D.
InsyaAllaah, beberapa tulisan ke
depan bisa berupa review buku, banyak banget buku yang belum kebaca, semangat beli,
tapi santuy membaca, hehe. Mudah-mudahan saja banyak khatamin buku di masa-masa
work from home (WFH). Saya sedang berlatih bahasa Inggris, kemungkinan beberapa
tulisan juga insyaAllaah saya tulis dalam bahasa Inggris, supaya nambah skill
writing saya 😊
Apa lagi yak, diawal-awal ini
saya nulisnya. Mmmmm, ini kayak jujur banget nulisnya, diilustrasikan kayak
ngomong wkwk.
Oke, saya berharap ada masukan
dari teman-teman untuk memberikan saran-saran konstruktif demi terus memperbaiki
tulisan saya. Siapapun kalian, yang memberikan doa, masukan, dan supportnya,
saya doakan semoga Allah mengabulkan buat kalian juga. Saya senang sekali jika
teman-teman disini berbagi semangat, mengkampanyekan kebaikan, buat projek yang
nantinya bermanfaat buat masyarakat, seneng sekali. Kita tak asing mendengar “harimau
mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan
nama”. Entah nama kita baik disisi manusia atau tidak, itu menjadi salah satu
indikator selamatnya kita di hari hisab kelak karena banyaknya manfaatnya yang
kita tebar. Khairunnas, ‘anfauhum linnas.
Ditengah pandemi ini, semoga kita
tetap produktif ya. Apalagi di 10 terakhir ramadhan, semoga hablun minallah-nya
juga dijaga dengan baik. Jaga kesehatan, ikuti protokol pemerintah, jika ada
harta lebih, berbagi ke tetangga yang kurang mampu, kiri-kanan, depan belakang,
jangan sampai kita kenyang sendiri sedang tetangga kita kesulitan.
insyaAllaah itu saja pengenalan
tulisan awal ini yaa, semoga ada manfaatnya hehe..
mohon maaf atas segala kesalahan
dan kekurangan.
Diki F.
Komentar
Posting Komentar